Umur dewasa kelamin rata-rata untuk betina 18-24 bulan
dan untuk jantan 20-26 bulan (Payne dan Rollison, 1973; Pane, 1991). Umur kawin
pertama betina 18-24 bulan dan jantan 23-28 bulan. Beranak pertama kali 28-40
bulan dengan rataan 30 bulan (Sumbung et al., 1978; Davendra et al., 1973;
Payne dan Rollinson, 1973) dengan lama bunting 285-286 hari (Darmadja dan
Suteja, 1975) dan jarak beranak 14-17 bulan (Darmadja dan Sutedja, 1976) dengan
persentase kebuntingan 80-90% dan persentase beranak 70-85% (Pastika dan
Darmadja, 1976; Pane, 1991). Rata-rata siklus estrus adalah 18 hari. Pada sapi
betina dewasa muda berkisar antara 20 – 21 hari, sedangkan pada sapi betina
yang lebih tua antara 16-23 hari (Pane, 1979). Selama 36 – 48 jam, berahi
dengan masa subur antara 18 – 27 jam (Pane 1979; Payne, 1971) dan menunjukkan
birahi kembali setelah beranak antara 2-4 bulan (Pane, 1979). Sapi Bali
menunjukkan estrus musiman (seasonality of oestrus), 66% dari sapi Bali
menunjukkan estrus pada bulan Agustus – januari dan 71% dari kelahiran terjadi
bulan Mei – Oktober dengan sex ratio kelahiran jantan : betina sebesar 48,06% :
51,94% (Pastika dan Darmadja, 1976). Persentase kematian sebelum dan sesudah
disapih pada sapi Bali berturut-turut adalah 7,03% dan 3,59% (Darmadja dan
Suteja, 1976). Persentase kematian pada umur dewasa sebesar 2,7% (Sumbung et
al., 1976).
Berat lahir sapi Bali untuk anak
betina sebesar 15,1 kg dan 16,8 kg untuk anak jantan (Subandriyo et al., 1979)
dengan kisaran 12-17 kg (Talib et al., 2003), di Malaysia sebesar 16,7 kg
(Devendra et al., 1973) dan Australia sebesar 16-17 kg (Kirby, 1979). Sedangkan
berat lahir sapi Bali pada pemeliharaan dengan mono kultur padi, pola tanam
padi-palawija dan tegalan masing-masing sebesar 13,6, 16,8 dan 17,3 kg
(Darmaja, 1980). Berat sapih kisaran antara 64,4-97 kg (Talib et al., 2003),
untuk sapih jantan sebesar 75-87,6 kg dan betina sebesar 72-77,9 kg (Darmesta
dan Darmadja, 1976); 74,4 kg di Malaysia (Devendra et al., 1973); 82,8 kg pada
pemeliharaan lahan sawah, 84,9 kg dengan pola tanam padi – palawija, 87,2 kg
pada tegalan (Darmadja, 1980). Berat umur setahun berkisar antara 99,2-129,7 kg
(Talib et al., 2003) dimana sapi betina sebesar 121-133 kg dan jantan sebesar
133-146 kg (Lana et al., 1979). Berat dewasa berkisar antara 211-303 kg untuk
ternak betina dan 337-494 kg untuk ternak jantan (Talib et al., 2003).
Sedangkan pertambahan bobot badan harian sampai umur 6 bulan sebesar 0,32-0,37
kg dan 0,28-0,33 kg masing-masing jantan dan betina (Subandriyo et al., 1979;
Kirby, 1979). Pertambahan bobot badan pada berbagai manajemen pemeliharaan
antara lain pemeliharaan tradisional sebesar 0,23-0,27 kg (Nitis dan Mandrem,
1978); penggembalaan alam sebesar 0,36 kg (Sumbung et al., 1978); perbaikan
padang rumput sebesar 0,25-0,42 kg (Nitis, 1976); pemeliharaan intensif sebesar
0,87 kg (Moran, 1978).
Sapi Bali memiliki sedikit lemak,
kurang dari 4% (Payne dan Hodges, 1997) tetapi persentase karkasnya cukup
tinggi berkisar antara 52-60% (Payne dan Rollinson, 1973) dengan perbandingan
tulang dan daging sangat rendah; komposisi daging 69-71%, tulang 14-17% lemak
13-14% (Sukanten, 1991).
No comments:
Post a Comment