Sapi Bali merupakan hewan ternak
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masayarakat petani di Bali. Untuk
itu sapi Bali mempunyai peranan yang penting bagi petani Bali. Dalam kehidupan
masyarakat petani di Bali, sapi Bali mempunyai empat fungsi penting, yaitu :
sebagai tenaga kerja pertanian, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana
upacara keagamaan dan sebagai hiburan dan objek pariwisata.
Sapi Bali mempunyai peranan penting
dalam kehidupan masyarakat selain sebagai penghasil daging, petani kecil
memanfaatkannya sebagai ternak kerja, penghasil pupuk, dan tabungan. Di Pulau
Bali, sapi Bali digunakan untuk pariwisata upacara keagamaan seperti acara
”gerumbungan” atau lomba adu sapi dan upacara ”Pitra Yadnya” atau sarana
pengantar roh ke surga khususnya sapi Bali yang berwarna putih.
1. Sapi Bali
sebagai tenaga kerja pertanian.
Sebagai tenaga kerja, sepasang sapi
Bali dapat dipekerjakan untuk :
a. Membajak
sawah. Sepasang sapi Bali dapat dipekerjakan selama 4 jam atau dapat membajak
sawah seluas 0,4 Ha per hari.
b. Sebagai
penghasil pupuk kandang. Seekor sapi
Bali dapat menghasilkan rata- rata 16 Kg kotoran (tinja) per hari bila
diolah akan menghasilkan 8 kg pupuk organik. Jadi dalam satu tahun, seekor sapi
Bali dewasa dapat menghasilkan 2,920 ton pupuk organik yang cukup untuk memupuk
tanaman seluas 1 Ha per musim tanam.
c. Dan untuk
menarik gerobak. Sapi Bali digunakan untuk menarik gerobak pengangkut hasil-
hasil pertanian seperti padi dan jerami.
Peranan sapi Bali sebagai tenaga
kerja makin berkurang dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
traktor yang dapat membajak sawah secara lebih cepat dan efisien. Meskipun
demikian, sapi Bali tetap di pelihara oleh petani untuk memproduksi pupuk
kandang dan untuk mengerjakan lahan tang tidak terjangkau oleh traktor.
2. Sapi Bali sebagai sumber
pendapatan
Sapi Bali selalu memiliki pemasaran
yang baik sehingga petani dapat menjualnya setiap saat ketika petani sedang
membutuhkan uang untuk keperluan hidupnya. Ini disebabkan karena sapi Bali
mempunyai sifat- sifat subur, cepat beranak (cicih), mudah beradaptasi dengan
lingkungannya, dapat hidup di lahan kritis dan mempunyai daya cerna yang baik
terhadap pakan. Maka tak jarang petani menjadikan sapi Bali sebagai tabungan
hidup. Sapi Bali memberikan pendapatan yang relatif tinggi jika dibandingkan
komoditi ternak lainnya.
3. Sapi Bali
sebagai sarana upacara keagamaan
Dalam agama Hindu, sapi di pakai
dalam upacara butha yadnya sebagai caru, yaitu hewan korban yang mengandung
makna pembersihan. Demikian juga dalam Agama Islam, sapi dibutuhkan untuk hewan
korban pada hari raya Idul adha.
4. Sapi Bali Sebagai hiburan dan objek wisata
Sapi Bali masih dipakai oleh petani
dalam atraksi yang unik dan cukup menarik. Atrakdi tersebut sangat disukai oleh
orang yang menontonnya, bahkan wisatawan manca negarapun ikut mengaguminya.
Atraksi tersebut adalah mengebeng dan gerumbungan.
No comments:
Post a Comment